Dalam perencanaannya, akan dibangun di atas tanah seluas 200 hektare dan tempat yang akan dipilih adalah Balikpapan.
Diharapkan dengan akan dibangunnya institute ini, mampu menciptakan tenaga ahli bidang sains dan teknik yang berimbas pada peningkatan nilai tambah terhadap sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Untuk itu Pemprov Kaltim telah menganggarkan dalam APBD 2012 sebesar Rp1,5 miliar sebagai tahap awal.
Dalam pertemuan Focus Group Discussion, Asissten 3 Bidang Pendidikan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Kaltim Sutarnyoto, rencana pembangunan istitut ini telah disetujui oleh DPRD Kaltim, dan telah masuk dalam alokasi anggaran APBD 2012.
"Program ini memang merupakan program Kementrian Pendidikan, namun DPRD Kaltim juga telah menyetujuinya. Keberadaan ITK akan mampu menciptakan tenaga ahli bidang sain dan teknik yang berimbas pada peningkatan nilai tambah terhadap sumber daya alam, karena memerlukan penguasaan sains (ilmu pengetahuan alam) serta teknik untuk menghasilkan inovasi produk dan inovasi proses," jelas Sutarnyoto dalam pertemuan yang digelar kemarin di Ruang Serbaguna Kantor Gubernur.
Sementara Ketua Tim Pendirian ITK dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya Sulistiono mengatakan telah dilakukan feasibility study (FS/studi kelayakan) untuk pembangunan institut di Kalimantan ini.
"Lokasi yang diperlukan untuk tahap awal sekitar 200 hektare namun yang tersedia baru sekitar 60 hektare. Dilihat dari potensi kewilayahan, rencana pembangunan di Balikpapan ini sangat refresentatif serta strategis karena berada di kawasan indsutri Kariangau dan jalur jalan tol di Km 13 Balikpapan," ujar Sulistiono.
Focus Group discussion dihadiri Rektor ITS Surabaya Tri Yogi Yuwono beserta Tim Pendirian ITK, Ketua Dewan Pendidikan Kaltim Dr Bohari Yusuf, Kepala Bappeda Kaltim Dr H Rusmadi, Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Drs H Musyahrim, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim Dr H Sigit Muryono serta jajaran Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.
Sumber: SAPOS